Wisata bromo memiliki daya tarik serta pemandangan yang sangat
eksotis yang dapat dijadikan destinasi wisata. Pesona eksotis tersebut
terlihat dari pemandangan matahari terbit (sunrise) dan hamparan lautan pasir yang membentangi kaldera dengan kawah yang
memiliki ketinggian 2,392 M. Kawasan pegunungan Bromo dapat diakses dari arah
mana saja termasuk dari arah Malang. Ketertarikan saya untuk menyambangi gunung Bromo telah lama saya idam-idamkan,
namun selalu terkendala dengan aktivitas perkuliahan dan pekerjaan di jogja.
Hingga suatu ketika, hasrat mendaki gunung bromo terpenuhi berkat acara
walimahan di Probolinggo. ya tentu kawan-kawan dah pade ngerti "kegiatan
yang dibarengi dengan kegiatan lain pasti kagak fokus" demikian juga
joka-joka ke Bromo yang dibarengi dengan acara walimahan. Teman-teman backpaker
kagak perlu kecewa, walaupun saya tidak mengunjungi keseluruhan wisata
gunung Bromo namun saya akan membagikan pengalaman yang tidak harus anda alami,
sehingga anda dapat menikmati keindahan tour gunung bromo.
Tips Backpacking Wisata Pegunungan Bromo
Bromo merupakan tujuan wisata ketiga terpopuler setelah Bali
dan Lombok yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Menunggu sunrise di penanjakan, berpelukan di bukit teletabis hingga
menjelajahi bukit pasir berbisik menuju kawah Bromo adalah sesuatu yang sangat menakjubkan untuk dinikmati. Waakkakaka Agar anda tidak kecewa ketika mengunjungi tempat wisata ini ada baiknya memperhatikan beberapa hal berikut:
Ketahuilah Seluk beluk Gunung bromo,- Ibarat akan melakukan
sebuah ujian, maka hal yang wajar yang harus dilakukan adalah mempersiapkan
materi yang akan diujiankan. Menurut saya, persiapan yang matang adalah kunci
perjalanan yang menyenangkan. Hal ini yang saya alami ketika bersua ke bromo.
minimnya persiapan menimbulkan rasa ketidakpuasan. hihihi Mulai dari pakaiann
yang serba unik, mahalnya biaya transfortasi, hingga kebingungan dengan tujuan utama
yang hendak dicapai di Bromo. wakakakaka ya... setidaknya hanya saya yang
merasakan, bukan teman2 yang lagi baca :p
Perhatikan Pakaian,- Suhu udara bromo yang sangat dingin
mengharuskan kita untuk membawa pakaian yang tebal. Waktu itu, saya hanya
berpakain ala kadarnya, cos saya hanya sekedar mampir (tidak memiliki tujuan
wisata seperti biasanya) jadi pakaian yang saya gunakan pun, tidak menunjukkan
ingin mendaki gunung bromo. Wakkakaka jangan ditiru men... :p
Menurut warga setempat cuaca gunung bromo mencapai
3°-10°celcius. Bagi kita yang berada di iklim tropis, iklim ini merupakan cuaca
yang sangat dingin dan sangat dianjurkan untuk memakai jaket, sarung
tangan, kupluk, sepatu boot atau hiking, masker (untuk menahan debu), bahkan
syal yang dipasang dileher, dan senter untuk perjalanan di malam hari.
Saya tiba di kaki bromo pada pukul 13.00, ya walaupun siang
hari cuacanya pun tidak terasa panas bahkan. Destinasi pertama
yang saya datangi adalah kawah gunung bromo. Untuk menikmati pemandangan kawah
Bromo yang mengeluarkan asap serta menikmati keeksotisan lautan pasir,
setidaknya saya harus melalui 250 anak tangga (lihat gambar berikut).
Persiapan Makanan, Sudah menjadi tradisi bahwa harga makanan
di sekitar tempat wisata relatif lebih mahal dibandingkan dengan tempat umum
lainnya. Memang banyak sih yang menjual jajanan tp ada baiknya membawa beberapa
makanan untuk mengantisipasi kelaparan di saat yang tidak kita inginkan. so
bawalah karung yang berisi makanan sebanyak-banyaknya. wakakakakak
Berapa harga Jeep ke wisata bromo?,- Harga penyewaan jeep
tergantung rute yang akan ditempuh, apakah hanya ingin mengunjungi bukit
teletabis, bukit pasir berbisik, ataukah kawah bromo, ataukah ingin keduanya
ataupun ketiganya. Ketika itu saya hanya mengunjungi kawah bromo, biaya yang
saya keluarkan pun sebanyak Rp. 250.000,- untuk 1 jeep yang berisikan 7 orang.
Untuk tiket masuk bromo meebayar Rp. 10.000/orang.
Untuk menghidupkan ekonomi masyarakat setempat, mobil pribadi dilarang memasuki area padang pasir. Sehingga untuk akses ke kaki gunung bromo, memerlukan kendaraan tambahan seperti jeep. jika merasa sanggup berjalan kaki ya monggo... :p
Sebenarnya saya masih berkeinginan untuk menyambangi sunrise Gunung Bromo, mungkin dilain waktu hastrat yang belum terpenuhi ini akan terpuaskan dengan persiapan yang lebih matang.
0 komentar:
Post a Comment