Kenekatan Menyambangi Tempat Wisata di Bandung

Hai teman teman backpacker dan travelista yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik. Musim liburan tingal mengitung hari, saya ingin membagi pengalaman jalan jalan di bandung beberapa bulan yang lalu yang masih terngiang-ngiang dalam benak saya. Alhasil saya menorehkan pengalamanku dalam tulisan yang anda baca saat ini. "Kota Kembang" begitulah kata yang familiar untuk kota ini, merupakan tempat wisata menyenangkan menurutku. Bandung yang tidak jauh dari ibu kota Jakarta memiliki banyak tempat indah yang layak untuk dikunjungi. Baik itu dari jejeran factory outlet yang membuat kita ngiler ataukah wisata alam yang memancarkan panorama cantik di beberapa tempat. Ada beberapa obyek wisata Bandung yang dapat kita nikmati seperti Cihampelas (pusat perbelanjaan jeans) Cibaduyut (pusat perbelanjaan tas dan sepatu), Tangkubang Perahu (merapi), Ciates (permandian air panas), Kawah Putih, Curug Dago, dan masih banyak lagi. silahkan googling.

Yang pertama yang akan saya ceritakan adalah keberangkatan menuju kota Bandung. Sebagai kota yang luas, perjalanan ke Bandung terbilang mudah kita jangkau. Dari semua sarana transportasi yang disediakan hanya fasilitas kapal yang tidak tersedia. Untuk terminal, kita bisa menggunakan terminal Cicaheum yang melayani kedatangan dari Jawa Tengah, Jawa Barat (Ciamis, Cirebon, Garut, Tasikmalaya) dan Jawa timur. Selain terminal Cicaheum kita bisa memaksimalkan terminal Leuwipanjang yang melayani kedatangan dari Jakarta atau luar Pulau Jawa. Bagi yang ingin menggunakan kereta, dapat menggunakan Stasiun Hall (kelas bisnis eksekutif) atau menggunakan kereta ekenomi dengan stasiun Kiara Condong sebagai tempat perlabuan terakhir. Bagi yang memiliki budget gede dan ingin cepat sampai tujuan dapat menggunakan sarana trasfortasi udara, tinggal bilang "kiri,,,,kiri" ke pilotnya akan diturunkan di bandara Husein Sastranegara. kakakakkak

Berhubung budget yang saya sediakan gede maka saya menggunakan transportasi kereta api menuju kota Bandung. Djogja-Bandung dengan biaya 55.000,- menurut saya mahal cos saya hanya mahasiswa jurusan Pai yang tidak dikirimi sango oleh orang tua.hihihi kehidupan perbulan pun saya tanggulangi dengan mengajar di pesantren muallimin selain itu saya mencari tambahan uang dengan monotize blog. jadi wajarlah kalo saya bilang mahal. hahahaha... pelit amat. ckckc

Menggunakan transportasi kereta api merupakan kali pertama semenjak merantau di pulau jawa. yaahhh namanya pengalaman pertama pasti ada kejadian-kejadian yang diluar kendali kita seperti ketinggalan hp, tidak membawa makanan, hingga petugas kereta berkumpul di gerbong saya. (saya akan ceritakan dipostingan saya selanjutnya). tau gak kenapa petugasnya berkumpul? apakah saya teroris? merampok? atau melakukan pelecehan seksual??? penasaran aja dulu. ckckckc


Kereta yang dulunyu belawutan seperti di atas, penumpang yang beresak-desakan, asap rokok yang mengepul di sana-sini, banyak kasus pencurian dapat kita hindari berkat kebijakan dari pemerintah setempat. namun yang menjadi PR bagi Dinas Perhubungan adalah mengurangi pedagang asongan di dalam kereta. Alhamdulillah Jakara sedikit lebih maju mengenai hal ini. 

Setelah menempuh perjalanan 8 hingga 9 jam akhirnya saya tiba di stasiun Kiara Condong pada pukul 23.45. Hal pertama yang saya cari adalah tempat untuk istirahat. Saya menanyakan keberapa orang tempat menginap yang mudah saya jangkau namun mereka menyarakan saya menuju kota terlebih dahulu. Awalnya saya berkeinginan menginap di salah satu rumah pemimpin ormas Islam kenalan saya, namun niat tersebut saya urungkan dikarenakan satu dan lain hal yang tidak bisa saya sebutkan.

Hotel Melati Papandaya merupakan hotel pertama yang saya kunjungi. Kamar yang tersedia hanya satu. setelah mengitari dan mengecek keadaan kamar beserta fasilitasnya maka saya meninggalkan hotel tersebut. Harganya yang cukup terjangkau 160rb untuk 3 plat membuat saya ingin menginap di hotel ini. namun melihat keadaanya yang memprihatinkan, lebih buruk dari kos-kosanku maka saya urungkan menyewanya. hehehe

Mengitari Bandung untuk mencari penginapan merupakan hal yang sulit bagi saya. terlebih lagi, ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di kota distro ini. untunglah sopir yang membawa saya termasuk dari jejeran sopir yang berbudi pekerti baek. dengan santunya dia menuntun saya mencari tempat istirahat. alhasil,,,saya mendapatkan sebuah hotel yang beralamatkan di jalan Kembang Sepatu hotel Amanda Garut. walaupun harganya tidak semurah di Jogja tp lumayanlah untuk menghilangkan rasa lelah. 80rb untuk 2 plat merupakan harga yang terjangkau menurut saya. tempatnya pun masih lebih bagus dari hotel yang pertama saya datangi. alhamdulillah akhirnya bisa tidur dengan tenang.ckckckckc

Setelah menikmati sarapan pagi di hotel tesebut, saya mulai menyambangi kota bandung. yang pertama yang saya kunjungi adalah alun-alun dan mesjid agung. Jarak dari hotel ke kota dapat ditempuh menggunakan mobil preman biaya angkotnya pun relatif masih murah (3rb). Mobil preman begitulah penyebutan angkot yang satu ini. awalnya saya berpikiran mobil tersebut mirip mobil jet yang sering dikendarai preman-preman dalam sebuah Film namun ternyata hanya sebuah nama. 

Tak banyak yang saya lakukan di alun-alun kota Bandung, mengitari mesjid agung, mengambil kenang-kenangan berupa gambar dan beberapa lembar baju kaos, memasuki plaza Parahyangan hingga makan Batagor. hahhahaha

Puas berfoto ria di sekitar alun-alun dan pekarangan mesjid agung. saya melanjutkan perjalanan menuju Cihampelas (pusat perbelanjaan jeans). Cihampelas dapat kita tempuh menggunakan mobil arah Dagoo. anda cukup berjalan kaki dari plaza Parahyangan ke selatan hingga pertigaan. dari pertigaan inilah anda menaiki angkot yang mengarah ke Dago. perbelanjaan jeans di cihampelas agak mirip dengan Perbelanjaan batik Malioboro Jogja. Saya menghabisan waktu hingga 2 jam untuk mencari oleh-oleh. yang membuat saya ketawa hingga terjingkrak-jingkrak makan peuyeum (Makassar: poteng) saat kehujanan. Melihat hujan yang tidak kunjung reda maka saya dan teman-teman berinisiatif menggunakan taksi ke terminal Leuwipanjang untuk melanjutkan perjalanan ke kota Bogor. selamat tinggal kota Bandung...

Ketika meninggalkan kota Bandung ada rasa sedih karena tidak tahu kapan lagi bersua dengan kota kembang ini. saya belum mengunjungi tempat wisata bandung utara seperti tangkubang perahu saat itu pengunjung dilarang memasuki kawasan gunung hingga 5 km (Status Waspada), Ciates, Kawah Putih, dll namun saya tersenyum geli mengingat-ingat kejadian yang saya alami. mulai dari ketinggalan hp, menarik perhatian petugas kereta api, gonta-ganti kereta, mencari penginapan yang tak kunjung dapat, keinganan makan nasi tutu uncom yang belum tergapai, hingga kehujanan di daerah cihampelas. Semuanya itu merupakan pengalaman yang sulit saya lupakan. hanya sebuah bukti fisik yang membuat saya tertawa terbahak-bahak.

Sebenarnya saya mengunjungi kota bandung dengan beberapa teman. namun dengan alasan privasi dan takut anda iri dengan saya. maka saya tidak menyebutkan tokoh-tokoh yang menemani saya. hahaha tunggu kelanjutan backpacker saya di kota Hujan (kota Bogor). Perlu anda ketahui tempat wisata bandung dan bogor tidak jauh berbeda dengan tempat wisata di yogyakarta.

Artikel Coret Apa Saja Lainnya :

0 komentar:

Post a Comment

Scroll to top