Dalam Setiap Kerapuhan ada Semangat untuk Kebangkitan


“Dalam setiap kerapuhan ada semangat untuk kebangkitan. Dalam setiap titik airmata ada kesedihan sekaligus kerinduanku padaMu. Tapi ya Rabb…sampai saat ini aku belum menemukan jati diriku yang sebenarnya. Hanya untuk inikah aku di ciptakan? Hanya inikah yang mampu aku lakukan? Aku yakin ada sesuatu yang lain yang bisa ku lakukan, aku yakin ada kelebihan yang Kau berikan.”

semangat kebangkitan

Termenung saat beraktivitas selalu saja berimplikasi terhadap pemikiran-pemikiran aneh seputar inkonsistensi dalam berbagai hal. Banyak orang yang berpikiran positif tentang Saya, kerja di kampus, pendapatan dalam monotize blog, bahkan akhir-akhir ini sempat ditawari masuk di bidang publikasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bagi Saya, hal itu adalah anggapan subyektif yang kurang tepat. Toh, tidak sesuai dengan realitas yang Saya hadapi. Pola hidup yang tidak tertata rapi hingga tanggung jawab sosial yang terabaikan selalu menghantui pikiran. 

Pola hidup yang semakin kacau terasa menggelitik dengan adanya sikap penyesalan dan rasa bersalah terhadap kedua orang yang memberikan kepercayaan penuh kepada Saya. Salah satu di antara sekelumit masalah tersebut adalah kurang perhatian terhadap amanah yang telah diembankan. Hal demikian terlihat dari pengembangan hobi lebih dominan dibandingkan dengan pengasahan kemampuan yang menunjang kesuksesan akademik di masa mendatang.

Bertemu orang-orang baru yang memiliki banyak pengalaman, strata sosial lebih bagus, hingga strata akademik lebih tinggi, mengetuk hati Saya “ternyata masa yang Anda lalui tidak seberapa dibandingkan dengan realitas baru yang jauh lebih hebat” tersadar dengan ketertinggalan yang tidak sedikit ini, baik bidang akademik maupun keahlian lain yang menunjang kemampuan diri, selalu saja tumbuh rasa “ingin” memperbaiki diri, redesign schedule hingga selalu berdoa terhindar dari aktivitas sia-sia.

Kata “move on” begitu mudah terucap, namun realisasi kata tersebut sangat jauh dari aktualisasi yang Saya lakukan. Begitu juga dengan kata “Tidak ada kata terlambat” adalah kata-kata yang selalu terngiang dalam benak Saya, meskipun realisasinya sangat jauh dari kata maksimal.

Baca: Seharusnya Saya tidak Kuliah di Jurusan PAI

Kedepannya, harapan akan segala aktivitas akan menuai hasil yang mamuaskan selalu di nanti. Meskipun di satu sisi, seorang dikatakan sukses dalam bidang ITU, di sisi lain dikatakan sukses di bidang INI, kesemuanya kembali kepada pribadi masing-masing dalam menyikapi paradigma yang berkembang di masyarakat. 

Usaha yang keras tidak serta merta diabaikan oleh Pemberi Kehidupan”. Hanya seuntai kata ini yang masih bersemayam dalam diri Saya dan tiada keraguan atas-Nya. Hamba yang hina ini yakin suatu saat akan memetik benih yang tertanam di masa sekarang. Amiin

Artikel Coret Apa Saja Lainnya :

0 komentar:

Post a Comment

Scroll to top